Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (5/5/2015) melemah, pasar menyoroti data pertumbuhan ekonomi.
“Hari ini angka PDB kuartal I/2015 ditunggu, dan diperkirakan di kisaran 4,8—4,9% YoY,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (5/5/2015).
Rangga mengemukakan angka inflasi tinggi, serta PDB yang buruk akan menjaga sentimen negatif yang muncul semenjak minggu lalu di pasar keuangan domestik.
Dikemukakan inflasi Indonesia pada April naik hingga 6,79% YoY, terutama akibat kenaikan harga barang yang ditentukan oleh pemerintah seperti bensin, elpiji dan tarif listrik.
Inflasi, tambahnya,. masih memiliki ruang untuk naik walaupun diperkirakan menjelang akhir tahun akan turun ke kisaran 4,5—5% YoY.
Sementara itu, tambahnya, pemerintah yang menargetkan PDB sebesar 5,7% YoY, ujarnya, diperkirakan merespons perlambatan dengan kebijakan yang mempercepat penyerapan anggaran. Sementara itu Bank Indonesia membantu dengan pelonggaran moneter lanjutan.
“Rupiah berpeluang melemah hari ini di tengah penguatan dolar di pasar global serta sentimen negatif dari domestik,” kata Rangga.