Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 2,7% ke 5.288,56 pada akhir sesi I, Senin (27/4/2015).
Berdasarkan pantauan Bisnis, level tersebut merupakan level terendah sejak akhir Januari 2015.
Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan indeks masih akan tertekan hingga akhir perdagangan hari ini.
Untuk level support diperkirakan bergerak pada kisaran 5.279-5.284 dan resistance di level 5.300-5.345.
“Peluang IHSG untuk rebound, tetap ada, tetapi tergantung. Ada dua skenario yakni terburuk dan terbaik,” ujarnya kepada Bisnis.
Menurutnya, jika melihat skenario terburuk IHSG baru akan mengalami rebound pada awal pekan depan.
“Pada Rabu atau Kamis ini kan ada pertemuan The Fed, sehingga semua pasar akan menanti keputusan tersebut. Paling lamanya, indeks baru akan naik pekan depan karena pekan ini perdagangan hanya hingga Kamis,” tambahnya.
Sementara itu, jika melihat skenario terbaik, maka IHSG berpotensi rebound esok hari setelah mengalami penurunan tajam hari ini.
“Kalau bursa AS dan Eropa positif nanti malam, IHSG bisa saja rebound esok pagi. Karena hari ini penurunan juga sudah sangat dalam,” paparnya.
Adapun pelemahan tajam hari ini, menurutnya, lebih disebabkan oleh sentimen dalam negeri, yakni kinerja sejumlah emiten yang lebih lambat, konsensus analis yang sebelumnya over confidence, ekonomi Indonesia yang tumbuh lebih lambat di kuartal I/2015 serta pelemahan rupiah terhadap dolar AS.