Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menyepakati pembagian dividen sebanyak US$75,49 juta atau setara dengan 42% dari perolehan laba 2014.
Berdasarkan keterangan tertulis yang dipublikasikan, Kamis (23/4/2015), Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thohir menyebutkan keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) hari ini.
Total dividen tersebut terdiri dari dividen tunai interim sebesar US$30,07 juta yang dibayarkan pada 16 Januari 2015, dan dividen tunai final sebesar US$45,42 juta.
Seperti diketahui, sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan penurunan laba bersih 21% menjadi US$183,5 juta tertekan harga batubara yang rendah disebabkan kelebihan pasokan sedangkan permintaan di China melemah. Adapun laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$178,16 juta
Selain menyepakati besaran dividen, pemegang saham juga menyetujui penggunaan laba senilai AS$1,78 juta untuk penyisihan cadangan, serta US$100,89 juta digunakan untuk laba ditahan.
Pada RUPST tersebut, Direksi Adaro juga menyampaikan informasi pengunduran diri Sandiaga Salahuddin Uno berdasarkan surat yang diterima perseroan 16 April 2015.
Sebelumnya, manajemen Adaro juga telah menyampaikan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait susunan direksi perseroan, dan jadwalnya akan diumumkan kemudian kepada publik.
