Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana mempercepat emisi obligasi berkelanjutan dari rencana tahun depan menjadi semester dua tahun ini senilai Rp3 triliun - Rp4 triliun.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, menjelaskan, proses penerbitan obligasi yang cukup memakan waktu membuat bank spesialis kredit mikro itu ingin menerbitkan obligasi tahun ini juga.
"Berkelanjutan itu 3 tahun, mungkin [emisi] Rp3 triliun atau Rp4 triliun dulu," katanya, Jumat (10/4/2015).
Dia menambahkan, total obligasi yang akan diterbitkan dalam tiga tahun mendatang mencapai Rp12 triliun. Jika tahap pertama tahun ini terealisasi, sisahak emisi kemudian akan dieksekusi pada 2016 dan 2017.
Tahun ini, BRI menargetkan pertumbuhan kredit di level 17%-19% dengan bertumpu pada penyaluran kredit di segmen mikro. Total kredit yang disalurkan BRI pada tahun lalu mencapai Rp490,4 triliun.
Di samping itu kebutuhan ekspansi, Haru menjelaskan penerbitan obigasi juga dimaksudkan untuk meningkatkan alat likuid perseroan dalam bentuk surat utang.
Dia mengatakan, tahun depan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mulai menerapkan standard Basel III di mana perbankan diharuskan memenuhi standard liquidity coverage ratio (LCR).