Bisnis.com, JAKARTA—Produksi minyak AS diperkirakan akan mencapai level tertinggi pada akhir tahun ini dan selanjutnya menurun akibat rendahnya harga komoditas tersebut, menurut laporan OPEC.
Kelompok negara pengekspor minyak itu akan menunggu hasil pertemuan pada Juni mendatang. Hasil itu diperlukan untuk melihat apakah strategi kartel itu mempertahankan pangsa pasar akan menurunkan suplai minyak kerak pasir (shale) AS.
Penurunan harga minyak hingga separuh sejak Juni 2014 telah memicu pemangkasan anggaran oleh perusahaan minyak dan penurunan tingkat pengeboran oleh AS. Hal itu meningkatkan ekspektasi penurunan produksi minyak di sejumlah negara di luar anggota OPEC.
Namun dalam laporan bulannya, OPEC tetap memperkirakan suplai dari negara non OPEC tidak berubah pada tahun ini. OPEC menyatakan produksi minyak kerak pasir AS kemungkinan mulai berkurang pada akhir tahun ini.
"Produsen minyak shale sadar bahwa minyak tersebut berperan dalam menekan harga hingga 60% per tahun dan pelemahan harga itu hanya bisa ditutupi dengan menambang sumur-sumur baru,” menurut laporan OPEC sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (17/3/2015).
Karena penambangan berkurang akibat biaya tinggi dan potensi penurunan harga maka penurunan produksi diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2015, menurut pernyataan organisasi tersebut.