Bisnis.com, JAKARTA—Tren disinflasi diprediksi bertahan sepanjang 2015 selama harga minyak bertahan rendah.
BPS kemarin mengumumkan inflasi Februari berada di posisi 6,29% year on year. Inflasi terus merosot dari 6,96% pada Januari 2015 dan 8,36% pada Desember 2014.
Rangga Cipta dari Samuel Sekuritas mengatakan laju disinflasi lebih deras dari proyeksi pasar (6,70% YoY) dan prediksi Samuel Sekuritas (6,53% YoY).
Samuel Sekuritas memproyeksikan harga minyak yang murah sepanjang 2015 akan menekan laju inflasi tahunan hingga 4,5—5%.
“Kami percaya harga minyak akan bertahan lemah sepanjang tahun ini, begitu juga tingkat inflasi global,” kata Rangga dalam rilis yang diterima bisnis.com, Selasa (3/3/2015).
Dia menambahkan deflasi pada Februari akan membuat Bank Indonesia semakin percaya diri target inflasi 2015 sebesar 3%–5% akan tercapai.
Rangga memperkirakan BI akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun ini dan sebesar 100 basis poin pada 2016. Namun, BI Rate diprediksi bertahan pada rapat dewan gubernur pada 17 Maret 2015.
Samuel Sekuritas memproyeksikan harga minyak yang murah sepanjang 2015 akan menekan laju inflasi tahunan hingga 4,5—5%. []