Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data resmi menunjukkan klaim pengangguran AS naik, memberikan dukungan untuk logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, naik US$8,6 atau 0,72 persen, menjadi menetap di US$1.210,10 per ounce.
Dalam pekan yang berakhir 21 Februari, angka pendahuluan klaim awal untuk tunjangan pengangguran disesuaikan secara musiman meningkat 31.000 menjadi 313.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Kamis (26/2/2015).
Data pekerjaan yang lesu mendukung emas karena investor cenderung membawa aset-aset mereka ke tempat yang aman seperti emas ketika ekonomi menunjukkan tanda-tanda melemah.
Logam mulia juga mendapat dorongan dari laporan Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan inflasi harga konsumen secara keseluruhan turun 0,7% pada Januari.
Sementara itu, Tahun Baru Imlek sering mengakibatkan meningkatnya permintaan emas untuk hadiah. Sebuah laporan dari Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong yang dirilis pada Kamis menunjukkan impor emas dari Hong Kong ke Tiongkok naik menjadi 76,118 ton pada Januari.
Namun, dolar yang lebih kuat membuat emas di bawah tekanan. Indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 1,14% menjadi 95,27. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor
Perak untuk pengiriman Mei naik 15 sen atau 0,91%, menjadi ditutup pada US$16,624 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik US$4,8 atau 0,41%, menjadi ditutup pada US$1.173,60 per ounce. []