Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga pemeringkat Standard & Poor menetapkan rating BB+ untuk obligasi global jangka panjang berdenominasi dolar AS milik pemerintah Indonesia dengan outlook stabil.
Peringkat tersebut diberikan terkait rencana pemerintah Indonesia yang akan menerbitkan global bond jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai total US$30 miliar.
Berdasarkan keterangan resmi S&P yang diterima Bisnis.com, Kamis (8/1/2014), disebutkan surat utang langsung tanpa syarat, unsubordinated, dan tanpa jaminan kewajiban Indonesia.
Peringkat surat utang pemerintah Indonesia itu mencerminkan perekonomian khususnya pendapatan perkapita yang masih rendah, fondasi pembangunan struktural dan instiusional, lemahnya kebijakan lingkungan, dan meningkatnya pengaruh eksternal.
Kendala peringkat ini dipengaruhi oleh kehati-hatian manajemen fiskal, utang luar negeri negara serta beban bunga, dan pertumbuhan ekonomi yang moderat.
Langkah pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) memiliki risiko yang moderat terhadap ruang fiskal akibat terus merosotnya harga minyak dunia.
Prospek stabil bagi Indonesia merefleksikan penilaian S&P bahwa Indonesia masih sedikit lemah pada tata kelola dan efektivitas kebijakan pemerintahan, rendahnya pendapatan perkapita, dan rentannya kondisi eksternal.
Hal itu diimbangi oleh kebijakan fiskal yang konservatif, utang produktif, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat di Indonesia.