Bisnis.com, JAKARTA– Indeks harga saham gabungan pada 2014 yang bertumbuh 22,29% memecahkan rekor sejak 2011.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2011 naik 3,2% dan pada 2012 meningkat 12,94%. Lantas, pada 2013 indeks melorot 0,98%. Hingga hari ini, Selasa, (30/12/2014), kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp5.228 triliun, naik 23,92% dari kapitalisasi pasar per akhir 2013.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan pengaruh suhu politik akibat pelaksanaan pemilihan umum
Pada tahun ini tidak menyurutkan optimisme invesetor untuk tetap bertransaksi di pasar modal Indonesia.Peningkatan IHSG year-to-date hanya di bawah Bursa Shanghai 49,72%, Bursa India 28,52%, dan Filipina 22,76%. Posisi IHSG sepanjang 2014 telah melampaui pertumbuhan Bursa Thailand 15,15%, Indeks Nikkei Jepang 8,83%, Bursa Singapura 6,32%, Bursa Hong Kong 2%, dan Bursa Australia 1,75%. Juga di atas Indeks FTSE 100 Inggris yang turun 1,71%, Bursa Korea yang melorot 4,15%, Indeks Dow Jones AS yang turun 4,95%, dan Bursa Malaysia yang melorot 5,28%.
Pertumbuhan IHSG dalam enam tahun terakhir (2008-29 Desember 2014) mencatatkan return 282,05%. Sekaligus, mendudukkan IHSG di posisi kedua pertumbuhan return tertinggi dari bursa-bursa utama di kawasan regional dan dunia year-to-date. (Bisnis.com)