Bisnis.com, LONDON – Poundsterling menguat terhadap dolar AS setelah laporan penjualan ritel Inggris pada bulan lalu mengalami peningkatan melebihi ekspektasi.
Jane Foley, analis valas senior Rabobank International, mengatakan penjualan ritel saat ini memang dalam posisi yang kuat. Hasilnya, pasar cukup terkejut dengan hasil tersebut dan melonjakkan pound.
“Tapi, dalam data proyeksi sampai 2016 tidak disebutkan strategi untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga. Hal itu bisa menjadi faktor penekan pound ke depannya ketika suku bunga Bank of England dinaikkan,” ujarnya seperti dilansir Bisnis pada Kamis (18/12/2014).
Data penjualan ritel Inggris pada bulan lalu mengalami peningkatan sebesar 1,6%. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan dengan proyeksi ekonom sebelumnya yang menyebutkan pertumbuhan ritel akan mencapai 0,4%.
Sebelumnya, pound sempat melemah karena Bank of England memutuskan untuk tetap bertahan di suku bunga yang rendah.
Pada penutupan kemarin, pound menguat 0,4% terhadap dolar AS menjadi US$1,563 per pound. Lalu, pound juga menguat sebesar 0,6% terhadap euro menjadi 78,81 sen pound per euro.