Bisnis.com, JAKARTA - Melimpahnya suplai minyak dan pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi yang mengisyaratkan tidak akan memangkpas produksi minyaknya, membuat investor diliputi kecemasan.
Analis PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir mengatakan dalam kondisi stok minyak melimpah, Kuwait bahkan mengikuti langkah Arab Saudi dan Irak yang memangkas harga jual minyaknya untuk konsumen Asia.
Di sisi lain, laporan EIA semalam juga menunjukan stok minyak di AS bertambah sebanyak 1,5 juta barel selama sepekan hingga 5 Desember.
“Ini mungkin dapat menjaga sentimen negatif terhadap minyak,” ujarnya.
Meski demikian, mulai masuknya musim dingin di berbagai negara sepertinya dapat memberikan harapan akan terjaganya outlook permintaan. Permintaan minyak cenderung meningkat ketika dunia mengalami musim dingin yang jatuh pada periode Desember hingga Februari.