Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Diprediksi Masih Tren Melemah

Rupiah diprediksi masih dalam tren melemah hingga tahun depan seiring dengan belum pulihnya kondisi fundamental dalam negeri dan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Nilainya bahkan diprediksi mendekat ke level Rp13.000.
Rupiah/Bisnis
Rupiah/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah diprediksi masih dalam tren melemah hingga tahun depan seiring dengan belum pulihnya kondisi fundamental dalam negeri dan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Nilainya bahkan diprediksi mendekat ke level Rp13.000.
 
Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan tingginya permintaan dolar jelang akhir tahun ditambah menguatnya sentimen kenaikan suku bunga acuan AS atau fed funds rate bisa membuat nilai rupiah kian lesu terhadap dolar.
 
“Pemasok dolar seperti eksportir dan investor asing bisa menahan dolarnya dan menunggu sampai lebih lemah,” ungkapnya. Saat ini kurs jual rupiah terhadap dolar di sejumlah bank sudah menyentuh level Rp12.400.
 
Adapun, pada penutupan pasar Kamis (11/12) rupiah tercatat melemah 0,09% ke level Rp12.350 per dolar AS di Bloomberg Dollar Index.

Sementara itu nilai rupiah berdasarka Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dipatok ajeg pada posisi Rp12.336 per dolar.
 
Ditemui dalam kesempatan terpisah ekonom senior Union Bank of Switzerland (UBS) Investment Bank Edward Teather memprediksi depresiasi rupiah akan menembus level Rp12.800 tahun depan.

“Ini karena inflasi yang menanjak dan pertumbuhan yang melemah,” ungkapnya.
 
UBS memprediksi inflasi masih dalam tren menanjak tahun depan dengan level 6,9% sepanjang tahun depan. Prediksi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan target pemerintah yakni 4,4%.  

Adapun, BI dan Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan inflasi akan kembali normal setelah 3 bulan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper