Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA SEPEKAN: Simak Sentimen Penggerak Indeks

Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) mengemukakan sejumlah sentimen memengaruhi bursa Asia pada perdagangan sepekan ini.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA- Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) mengemukakan sejumlah sentimen memengaruhi bursa Asia pada perdagangan sepekan ini.

Analis WKSI Reza Priyambada mengatakan laju bursa saham Asia kembali menguat di awal pekan, seiring respons positif terhadap rilis kenaikan AIG manufacturing index Australia dan HSBC manufacturing PMI China yang inline dengan ekspektasi pasar.

Reza mengatakan masih adanya imbas dari langkah BoJ yang baru menyuntikan dana stimulus senilai 80 triliun yen (US$ 724 miliar) dari sebelumnya 60 triliun yen-70 triliun yen.

Di samping itu indeks juga ditopang langkah sejumlah BUMN China yang melakukan pembelian aset, turut menambah sentimen positif dan mengimbangi rilis penurunan HSBC manufacturing PMI Korsel, building permits Australia, dan non manufacturing China.

Rendahnya inflasi Korsel yang dibarengi kenaikan retail sales dan penurunan defisit neraca perdagangan Australia, ujarnya,  memberikan sentimen yang beragam bagi laju bursa saham Asia.

“Nikkei memimpin kenaikan, setelah dirilisnya kenaikan markit manufacturing PMI dan turunnya yen,” ujar Reza dalam risetnya yang diterima Sabtu (8/11/2014).

Sementara itu, tambahnya,  bursa saham China bergerak variatif di tengah rencana pemerintah untuk membiayai proyek konstruksi senilai US$16,3 miliar.

Laju bursa saham Asia tidak jauh berbeda dengan pergerakan sehari sebelumnya yang bergerak variatif cenderung melemah.

Rilis kinerja dari emiten konstruksi dan transportasi China memberikan sentimen negatif, dan berimbas pada penurunan indeks sahamnya.

Belum lagi masih melemahnya laju harga minyak mentah dunia yang berakibat pada penurunan saham-saham berbasiskan komoditas.

“Namun laju Nikkei bergerak positif seiring dengan melemahnya laju yen,” kata Reza.

Dikemukakan laju bursa saham Asia jelang akhir pekan bergerak variatif cenderung melemah.

Kembali terjadinya aksi demonstrasi di Hong Kong turut mempengaruhi laju bursa saham Asia. Namun laju bursa saham China justru mengalami kenaikan seiring penguatan saham-saham infrastruktur dan perusahaan software, setelah merespon langkah pemerintah China yang menyetujui untuk memperbesar pengeluaran investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Naiknya yen setelah merespons peningkatan leading economic dan concident index Jepang, direspons negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper