Bisnis.com, JAKARTA—PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. berencana menggenjot lini bisnis farmasi untuk memaksimalkan potensi pendapatan.
Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan saat ini kontribusi lini bisnis farmasi memang belum signifikan. Kendati demikian, dia menilai sektor bisnis tersebut akan semakin berkembang di masa mendatang.
“Masa depan bisnis farmasi sangat cerah. Kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan juga semakin baik,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Untuk menggarap bisnis baru tersebut, emiten berkode SIDO ini telah mengakuisisi perusahaan farmasi yaitu PT Berlico Mulia Farma. Irwan mengklaim kinerja perusahaan tersebut selalu untung sehingga sangat potensial untuk dikembangkan. Berlico akan menjadi perusahaan terakhir yang diakuisisi Sido Muncul.
Irwan menambahkan, bisnis farmasi memang tidak mudah untuk digarap. Untuk membangun pabrik saja diperlukan waktu bertahun-tahun sampai bisa beroperasi. Kendati demikian, dia optimistis sektor farmasi memiliki potensi yang besar.
Dalam laporan keuangan kuartal III/2014 disebutkan pendapatan SIDO merosot 8,62% dari sebelumnya Rp1,74 triliun menjadi Rp1,59 triliun. Sementara itu, perseroan justru berhasil mendongkrak laba sebesar 3,7% dari sebelumnya Rp302,71 miliar menjadi Rp314,48 miliar.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan langkah SIDO yang ingin menggenjot lini bisnis farmasi tersebut akan membantu mendongkrak kinerja perseroan. Pasalnya, saat ini produk andalan perseroan di segmen jamu sudah terlalu jenuh. Persaingan produk sejenis yang semakin ketat dinilai menjadi tantangan utama perseroan.
Laporan keuangan kuartal III/2014 SIDO memang tidak menjabarkan berapa besar kontribusi lini bisnis farmasi. Manajemen hanya menjelaskan 80% penjualan produk dilakukan oleh anak usahanya PT Muncul Mekar. Perusahaan ini merupakan distributor untuk produk jamu perseroan.