Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DOLAR AS Turun Terseret Pelemahan Data Ekonomi AS Sebelum Pernyataan The Fed

Nilai tukar dolar AS terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (29/10/2014), turun, menyusul data pesanan barang tahan lama dan harga rumah AS yang mengecewakan sebelum Federal Reserve mengakhiri pertemuan kebijakan dua harinya pada Rabu waktu setempat.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar dolar AS terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (29/10/2014), turun, menyusul data pesanan barang tahan lama dan harga rumah AS yang mengecewakan sebelum Federal Reserve mengakhiri pertemuan kebijakan dua harinya pada Rabu waktu setempat.

Departemen Perdagangan AS mengatakan Selasa waktu setempat bahwa pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur pada September turun 1,3% menjadi US$241,6 miliar, gagal memenuhi perkiraan pasar untuk kenaikan 0,5%.

Harga rumah AS terus meningkat pada Agustus, tetapi pada kecepatan yang lebih lambat, kata S&P Dow Jones Indices dalam sebuah laporan pada Selasa untuk Indeks Harga Rumah S&P/Case-Shiller. Laporan menunjukkan Komposit 20-Kota naik 5,6% pada Agustus tahun ke tahun, turun dari kenaikan tahunan 6,7% pada Juli.

Namun, indeks kepercayaan konsumen AS "rebound" pada Oktober menjadi mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun, Conference Board, kelompok riset berbasis di New York mengatakan pada Selasa dalam sebuah laporannya.

Indeks Kepercayaan Konsumen Conference Board tercatat 94,5 pada bulan ini, naik dari angka direvisi naik 89 pada bulan lalu. Laporan positif tersebut mendukung dolar AS menghapus beberapa kerugian awal pada pertengahan perdagangan.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,09% pada 85,414 di akhir perdagangan.

Investor memperkirakan The Fed akan mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu dengan pernyataan yang lebih jelas tentang kapan harus menaikkan suku bunga setelah mengakhiri program pelonggaran kuantitatifnya pada bulan ini. Setelah pertemuan September, bank sentral berjanji akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup".

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi US$1,2736 dari US$1,2708 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi US$1,6131 dari US$1,6129. Dolar Australia naik ke US$0,8855 dari US$0,8807.

Selanjutnya, dolar dibeli 108,08 yen Jepang, lebih tinggi dari 107,70 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun ke 0,9469 franc Swiss dari 0,9486 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,1190 dolar Kanada dari 1,1237 dolar Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper