Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak menguat 0,04% pada pukul 13.08 WIB, Selasa (21/10/2014). WTI untuk pengiriman November tahun ini di bursa New York pada waktu tersebut ada di level US$82,74/ barrel.
Zulfirman Basir, Analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan data pagi ini yang menunjukan tidak terlalu buruknya kinerja ekonomi China juga dapat meredakan kekhawatiran atas outlook permintaan dari konsumen minyak terbesar No.2 di dunia.
Dia menambahkan Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB/GDP) tahunan China tumbuh 7,3% pada Kuartal III/2014 lebih tinggi dari estimasi 7,2%, tetapi masih lebih rendah dari publikasi sebelumnya 7,5% pada periode sebelumnya.
“Produksi industri Cina meningkat 8,0% untuk bulan September; lebih baik dari prediksi kenaikan 7,5% dan publikasi sebelumnya yang meningkat 6,9%. Ini mungkin dapat memberikan sentimen positif untuk minyak,” ujarnya melalui riset yang diterima Bisnis, Selasa (21/10/2014).
Meski demikian, lanjutnya, investor masih cemaskan melimpahnya supplai minyak di pasar terutama dengan negara-negara OPEC yang berikan sinyal akan mentolerir kejatuhan harga minyak lebih lanjut.
“Outlook minyak masih bearish, dimana minyak dapat alami pelemahan dengan target penurunan $80.00 dan stop-loss $82.80. Minyak WTI mungkin akan diperdagangkan di kisaran $80.00 hingga $82.70 untuk hari ini,” jelas Zulfirman.