Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah signifikan pada perdagangan Selasa (21/10/2014), seiring dengan tekanan penguatan mata uang yen terhadap saham emiten berbasis ekspor dan produksi mesin.
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini anjlok 2,03% ke level 14.804,28 setelah pada Senin (20/10/2014) berakhir melejit 3,98% ke level 15.111,23. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 14.761,84 hingga 15.115,29.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 4 diantaranya menguat, 220 melemah, dan 1 stagnan.
Saham Fast Retailing Co Ltd dan FANUC Corp menjadi penekan indeks dengan koreksi masing-masing 2,94% dan 3,05%. Sementara itu, saham NTT Data Corp dan FUJIFILM Holdings Corp menguat 0,67% dan 0,18%.
Sementara itu, indeks Topix juga ditutup terpuruk 1,55% ke level 1.224,34, setelah pada Senin (20/10/2014) berakhir melonjak 4% ke 1.224,34. Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 1.201,5 hingga 1.227,9.
Dari 1.811 saham yang tercantum di data Bloomberg, 200 diantaranya menguat, 1562 melemah, dan 49 stagnan.
Mikey Hsia, Sales Trader Sunrise Broker LLP, mengatakan kinerja bursa Jepang hari ini ibaratnya tengah mengambil napas sejenak dengan terkonsolidasi, setelah pada perdagangan sebelumnya menguat sangat tajam.
“Fundamental perekonomian sendiri telah terdistorsi sejak penaikan pajak penjualan pada April 2014, dna pemerintah sangat perlu membuat kebijakan yang tepat untuk memacu sisi ini,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Selasa (21/10/2014).