Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MINYAK MENTAH (16 Oktober 2014): Investor Cemaskan Ekonomi AS, WTI Anjlok

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak anjlok 1,27% pada pukul 11.26 WIB, Kamis (16/10/2014). WTI untuk pengiriman November tahun ini di bursa New York pada waktu tersebut ada di level US$80,74/ barrel.
AS merupakan konsumen minyak terbesar dunia. /Bisnis.com
AS merupakan konsumen minyak terbesar dunia. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak anjlok 1,27%  pada pukul 11.26 WIB, Kamis (16/10/2014). WTI untuk pengiriman November tahun ini di bursa New York pada waktu tersebut ada di level US$80,74/ barrel.

Angka tersebut melanjutkan tren negatif harga minyak WTI selama 4 hari berturut-turut. Pada Selasa (14/10/2014), harga komoditas itu bahkan menglami penurunan sangat tajam, yakni 4,55%.

Zulfirman Basir, Analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan investor cemaskan outlook permintaan minyak dunia seiring bertambahnya bukti akan ancaman perlambatan ekonomi global.

Menurutnya, data AS semalam yang menunjukan turunnya penjualan ritel dan berkurangnya aktivitas sektor manufaktur New York, serta bertambahnya kasus ebola membuat investor mengkhawatirkan pemulihan ekonomi Paman Sam.

“Karena AS merupakan konsumen minyak terbesar dunia, hal-hal tersebut dapat memberikan sentimen negatif untuk harga komoditas itu,” ujarnya melalui riset yang diterima Bisnis.com, Kamis (16/10/2014).

Selain itu, melimpahnya supplai minyak di pasar terutama dengan negara- negara anggota OPEC yang berikan sinyal akan mentolerir kejatuhan harga minyak lebih lanjut juga menimbulkan kewaspadaan bagi para investor.

Outlook minyak masih bearish, dimana minyak dapat alami pelemahan dengan target penurunan US$78,8/barel dan stop-loss US$82/barel. Minyak WTI mungkin akan diperdagangkan di kisaran US$78 hingga US$81,9/barel untuk hari ini,” jelas Zulfirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper