Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah signifikan pada perdagangan Rabu (8/10/2014), pasca IMF merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini.
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini anjlok 1,19% ke level 15.595,98 setelah pada Selasa (7/10/2014) berakhir melemah 0,67% ke level 15.783,83. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 15.520,81 hingga 15.643,63.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 30 saham menguat, sedangkan 192 melemah, dan 3 stagnan.
Saham SoftBank Corp dan FANUC Corp menjadi penekan indeks dengan koreksi 2,09% dan 2,08%. Sementara itu, saham Chugai Pharmaceutical Co Ltd dan KDDI Corp menguat 2,32% dan 0,33%.
Sementara itu, indeks Topix juga ditutup terpuruk 1,24% ke level 1.274,85, setelah pada Selasa (7/10/2014) berakhir melemah 0,43% ke 1.290,89. Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 1.267,94 hingga 1.278,5.
Dari 1.811 saham yang tercantum di data Bloomberg, 311 diantaranya menguat, 1.433 melemah, dan 67 stagnan.
Gavin Parry, Managing Director Parry International di Hong Kong, mengatakan revisi dari IMF (International Monetary Fund) soal pertumbuhan ekonomi dunia mempengaruhi Jepang mengingat orientasi ekspor negeri itu.
“Di luar sentimen global akibat komentar IMF, mata uang yen yang menyentuh 108 yen/US$ juga menekan saham-saham Jepang,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (8/10/2014).