Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengangguran Berkurang, Dolar AS Makin Perkasa

Dolar AS berpeluang terus perkasa sepanjang pekan depan setelah rilis data pengangguran Amerika Serikat untuk September 2014 capai level terendah dalam enam tahun terakhir sebesar 5,9%.
Dolar AS makin perkasa/Bloombeg
Dolar AS makin perkasa/Bloombeg

bisnis.com, WASHINGTON--Dolar AS berpeluang terus perkasa sepanjang pekan depan setelah rilis data pengangguran Amerika Serikat untuk September 2014 capai level terendah dalam enam tahun terakhir sebesar 5,9%.

Kepala Ekonom Barclays Plc., meengatakan pasar tenaga kerja Amerika Serikat berpeluang untuk terus tumbuh cukup cepat untuk terus menekan tingkat pengangguran.

"Laporan ini telah menguatkan dolar AS dan seluruh aktivitas keuangan AS sampai akhir pekan lalu," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Sabtu (4/10/2014).

Departemen Tenaga Kerjas AS melaporkan revisi peningkatan jumlah pekerja sebesar 69.000 dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. Sehingga tingkat pengangguran pada Agustus 6,1% turun ke 5,9% pada September.

Pada penutupan Jumat (3/10) dolar AS cukup perkasa terhadap mata uang utama dan regional Eropa serta Asia. Di Eropa, mata uang negeri paman sam itu sangat perkasa terhadap euro dengan menguat sebesar 1,21% menjadi US$1,25 per euro. Disusul penguatan terhadap poundsterling sebesar 1,07% menjadi US$1,59 per pound.

Adapun, dolar AS juga menguat terhadap sebagian besar mata uang Asia. Tercatat hanya dolar Hongkong, dolar Taiwan, dan rupee saja yang mampu menekan dolar AS.

Rupee menjadi yang paling kuat menenkan dolar AS dibandingkan dengan dua mata uang lainnya. Dolar AS tertekan 0,24% menjadi 61,61 rupee per dolar AS.

RUPIAH TERTEKAN

Sementara itu, Rupiah terus melemah terhadap dolar AS. Pada penutupan Jumat lalu rupiah kembali melemah sebesar 0,23% menjadi Rp12.177 per dolar AS.

Pelemahan terjadi setelah DPR memutuskan pilkada dilakukan secara tidak langsung pada akhir September silam. Saat itu, rupiah langsung terjerembab ke level Rp12.000 untuk pertama kalinya di sepajang semester II/2014 ini.

Sebelumnya, Toni Prasentiatono, Ekonom Universitas Gajah Mada,, mengatakan batas psikologis intervensi BI berada di level Rp12.000, setelah ini kemungkinan BI akan segera melakukan intervensi. Pergerakan rupiah dalam jangka waktu dekat tetap di kisaran Rp12.000 level atas hingga kabinet pemerintahan baru terbentuk.

“Pasar begitu menantikan kabinet pemerintahan baru nanti, dan itu menjadi salah satu poin untuk menguatkan rupiah kembali di level Rp11.000-an,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper