Bisnis.com, JAKARTA– Permintaan komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) diprediksi meningkat pada September-Oktober 2014, menyusul potensi munculnya aktivitas penambahan stok (re-stocking) dari para importir.
Vasthi J. P. Erizal, Analis Riset PT Kresna Securities, mencatat sejak Malaysia membebaskan pajak ekspor komoditas itu, terjadi peningkatan sebesar 32% pada pengiriman dari produsen CPO terbesar kedua tersebut sepanjang periode 1-15 September 2014.
Kebijakan tersebut akan ditiru oleh Indonesia, yang merupakan produsen terbesar CPO, pada Oktober 2014. Di sisi lain, inventarisir CPO di China dilaporkan cukup rendah akibat turunnya ekspor dari Malaysia ke negeri konsumen itu pada Agustus 2014.
“Permintaan mungkin akan melonjak pada periode September atau Oktober 2014 akibat kegiatan re-stocking tersebut,” ujar Vasthi melalui hasil riset yang diterima Bisnis, Senin (22/9/2014).
Selain itu, tambahnya, perlu diingat bahwa secara historis ketika mendekati akhir masa puncak siklus produksi dan tahun baru China, permintaan CPO cenderung meningkat. Kemudian, bertambahnya titik api di Sumatra dan Kalimantan memacu importir untuk menimbun CPO ketika suplai mulai menipis.
“Meskipun demikian, kita harus tetap mencermati harga kedelai (soybean) karena volatilitasnya dapat menghambat kenaikan harga CPO,” jelas Vasthi.