Bisnis.com, JAKARTA – Henan Putihrai Analytics menyatakan beberapa berita aksi korporasi masih menjadi sorotan investor pada awal pekan keempat September 2014, selain berita umum lainnya.
Berikut ringkasan berita yang banyak dicari investor, Senin (22/9/2014):
AISA Melepas 10% Saham Kepada KKR & Co LP
AISA berencana melepas 10 % sahamnya kepada KKR & CO LP senilai Rp658 miliar membuat perusahaan asal AS ini akan menguasai 25 %. AISA akan menjual saham kepada kepada KKR sebabnyak 292,6 juta saham pada harga Rp2.250 per lembar. (iqplus)
BBLD Telah Perpanjang Kredit dengan Bank Capital
BBLD telah memperpanjang kontrak perjanjian kredit dengan PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) pada 17 September 2014 sehubungan dengan pemberian pinjaman sejumlah Rp90 miliar. Adapun jangka waktu perpanjangan kredit selama 12 bulan. (iqplus)
PGAS Berencana Bangun Pengisian Gas di SPBU
PGAS berencana membangun pengisian bahan bakar gas di SPBU. Pembangunan SPBU Gas ini merupakan langkah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Jakarta. (iqplus)
LSIP Bangun Pabrik Kelapa Sawit di Kaltim
LSIP berencana untuk membangun pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur pada tahun depan. Ekspansi kebun sawit yang dilakukan perseroan rata-rata 3.000 hektar di Kaltim diperkirakan akan segera membutuhkan PKS dengan kapasitas 60 ton per jam. (kontan.co.id)
HDFA Menerbitkan MTN Senilai USD 1,4 Juta
HDFA menerbitkan medium term notes (MTN) senilai USD1,4 juta. MTN Radana Finance Tahun 2014 Seri A tersebut berjangka waktu 18 bulan sejak tanggal penerbitan. Penerbitan MTN ini merupakan rangkaian dari penerbitan MTN Radana Finance Tahun 2014 sebesar USD 10 juta yang akan diterbitkan secara berseri. (kontan.co.id)
WIKA pada Awal September Meraih Kontrak Baru Rp 11, 35 T
WIKA memperoleh kontrak baru Rp 11,35 triliun. Angka tersebut setara dengan realisasi kontrak baru sebesar 43,94%. Beberapa proyek baru yang telah diperoleh adalah, proyek Pyay Tower & Residences Myanmar senilai USD125 juta. (kontan.co.id)
BSDE Targetkan Recurring Income Hingga 25%
BSDE menargetkan recurring income 20% - 25% dari pendapatan. Recurring income BSDE saat ini baru menyumbang 18% dari pendapatan. Saat ini recurring income BSDE diantaraya berasal dari 3 office tower di Jakarta, 1 di Medan, dan 1 di Surabaya. (kontan.co.id)