Bisnis.com, JAKARTA – Henan Putihrai Analytics menyatakan beberapa berita aksi korporasi masih menjadi sorotan investor pada akhir pekan pertama September 2014, selain berita umum lainnya.
Berikut ringkasan berita yang banyak dicari investor, Jumat (5/9/2014):
BBRI Targetkan KPR Tumbuh 17% di Tahun ini
Penyaluran KPR BBRI tahun ini melambat jika dibandingkan tahun lalu. Namum BBRI optimis mematok target pertumbuhan KPR sekitar 17% tahun ini. Per Juni 2014, realisasi penyaluran KPR BRI mencapai 17,2% dari total kredit konsumer BRI yang mencapai Rp 77,60 triliun. Dengan demikian, KPR BBRI di semester I 2014 mencapai Rp 13,34 triliun, tumbuh 34,61% secara yoy dibanding Juni 2013 yang mencapai Rp 9,91 triliun. (kontan.co.id)
LPKR Meraup Rp400 Miliar dari Penjualan Apartemen Embarcadero
LPKR kembali meraup untung dari penjualan Apartemen Embarcadero Suite menara West Wing yang terjual senilai Rp400 miliar. Apartemen Embarcadero Suites sendiri merupakan bagian dari pengembangan terpadu Embarcadero Park seluas 2,47 hektare dengan nilai proyek Rp 2.5 triliun. (kontan.co.id)
ZBRA Meraih Penjualan Rp5,52 Miliar Hingga Juni 2014
ZBRA meraih penjualan Rp5,52 miliar hingga Juni 2014 atau turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang meraih penjualan Rp7,15 miliar. (iqplus)
HEXA Akan Membagikan Dividen Tunai Sebesar USD 0,0091 pada 10 Oktober
Berdasarkan hasil RUPST yang diselengarakan pada tanggal 2 September 2014, HEXA disetujui untuk membagikan dividen tahun buku 1 April 2013-31 Maret 2014 senilai USD 0,0091 per saham dengan total USD 7,64 juta. (kontan.co.id)
AKRA Yakin Kenaikan Harga BBM Subsidi Tidak Pengaruhi Kinerja
Kenaikkan harga bahan bakar subsidi diklaim tidak banyak berpengaruh terhadap kinerja AKRA, pasalnya penjualan yang didapat dari distribusi BBM bersubsidi milik perseroan hanya menyumbang 15% - 20% terhadap total penjualan bahan bakar perseroan. (iqplus)
Bank Bukopin Syariah Masih Tunda IPO
PT Bank Bukopin Syariah merencanakan Initial Public Offering (IPO) untuk 2-3 tahun mendatang, karena aset Bukopin Syariah baru Rp4,6 triliun. Dengan aset ini tidak memungkinkan Bukopin Syariah memprioritaskan IPO. (inilah.com)
BKSL Membukukan Marketing Sales Sebesar Rp1,24 Triliun Hingga Agustus 2014
BKSL membukukan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 1,24 triliun hingga Agustus 2014. Pencapaian ini telah memenuhi sekitar 68% dari target marketing sales akhir tahun 2014 sebesar Rp 1,9 triliun. (kontan.co.id)