PANIN SEKURITAS: Keputusan MK Bakal Picu Lagi Jokowi Effect

Bisnis.com, TANGERANG—Berikut rekomendasi dari PaninSekuritas terkait dengan pergerakan harga saham dunia dan regional, Jumat (15/8/2014).

DJIA naik +0,37% ke level 16.713,58. Indeks S&P 500 naik +0,43% ke level 1.955,18. Wall Street dipicu oleh pernyataan damai Presiden Rusia, Vladimir Putin, sehingga meredakan kekhawatiran geopolitik.

Padahal, di sisi lain rilis data ekonomi AS menunjukkan jauh di bawah ekspektasi pasar sebelumnya. Amerika juga sedang dalam situasi musim liburan.

Perkembangan konflik Rusia, Vladimir Putin mengatakan pihaknya akan melakukan segalanya dalam kekuasaan, sehingga konflik ini akan berakhir sesegera mungkin, dan darah berhenti mengalir di Ukraina.

Di Timur Tengah, fraksi Israel dan Palestina setuju untuk memperpanjang gencatan senjata selama lima hari pada hari Rabu waktu setempat.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan peningkatan klaim tunjangan pengangguran menjadi 311.000, angka ini lebih banyak dari perkiraan sebelumnya yakni 295.000 klaim.

Bursa negara tetangga pagi ini dibuka turun tipis, kecuali bursa Singapura yang mencatat kenaikan tipis.

Kemarin IHSG awal naik. Kemudian berangsur turun dan turun cepat setelah neraca transaksi berjalan di kuartal II/2014 mencatat defisit 4,2% dari PDB. Tetapi akhirnya, IHSG berangsur rebound dan hanya turun 0,2%.

Sebagian dari penurunan ini merupakan perwujudan dari aksi ambil untung, mengingat IHSG telah dekat dengan level psikologis baru yakni 5.200. Tetapi bila didalami, meski IHSG turun, investor asing terus menerus melakukan beli.

Ini pertanda tren IHSG masih tetap naik. Dan minggu depan keputusan MK tentang Pilpres akan keluar. PaninSekuritas memperkirakan hal ini akan menarik kembali Jokowi effect.

Hasil CAD defisit sebenarnya tidak luar biasa. Siklus neraca transaksi berjalan memang menunjukkan tekanan besar pada kuartal II. Oleh karena itu, sebanding dengan pemahaman ini maka perbaikan IHSG pun terjadi.

Saham-saham yang kemarin sempat cetak titik tertinggi kenaikan (tengah hari) kini berpeluang naik.

Sedangkan untuk saham komoditas harus lebih hati-hati. Redanya ketegangan global telah menekan harga minyak (-2%) dan komoditi lainnya (termasuk CPO).