Bisnis.com, JAKARTA- Laju bursa saham Amerika Serikat variatif cenderung menguat sepanjang pekan lalu.
Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada mengatakan masih adanya rilis kinerja beberapa emiten yang kurang baik, membuat laju bursa saham AS sempat melanjutkan pelemahannya.
Di sisi lain, ujarnya penilaian gagal bayar Argentina dan masalah perbankan di Portugal juga masih menghantui laju bursa saham AS.
Tetapi, sentimen positif dari kenaikan data ISM New York Index dan berita akan di-bailout-nya perbankan di Portugal mampu membalikkan kondisi bursa saham AS ke zona hijau.
Di hari lainnya, sentimen positif dari Eropa tampaknya kurang mampu memberikan angin segar pada laju bursa saham AS, yang akhirnya ditutup melemah seiring turunnya saham-saham energi.
Bergemingnya Rusia terhadap sanksi yang dikenakan AS dan Eropa membuat khawatir ekskalasi geopolitik dapat kembali pecah.
Rilis di bawah estimasi dari markit composite PMI dan markit services PMI serta naiknya indeks VIX turut direspons negatif, sehingga menutupi sentimen positif dari kenaikan tipis factory orders dan ISM non manufacturing.
Sentimen negatif yang melanda bursa saham di kawasan Asia dan Eropa sempat berimbas negatif pada bursa saham AS, yang sebelumnya diperkirakan berpotensi melanjutkan pelemahannya.
Pada akhirnya ditutup naik tipis seiring respons positif terhadap rilis neraca perdagangan yang berkurang defisitnya. Begitupun dengan MBA mortgage application yang meningkat turut direspons positif.
Sentimen positif dari penurunan klaim pengangguran tidak mampu membawa bursa saham AS ke zona hijau, karena tertutupi dengan kekhawatrian pelaku pasar terhadap sentimen negatif di Rusia-Ukraina.
Tidak hanya itu, rilis kinerja emiten pun juga tidak mampu menolong laju bursa saham AS yang dibarengi dengan maraknya aksi jual sehingga membuatnya sempat berbalik melemah. Namun tidak terlalu signifikan.
Di akhir pekan laju bursa AS menguat seiring penilaian mulai meredanya ketegangan di Ukraina dan Rusia, serta rilis kenaikan nonfarm productivity yang dibarengi dengan rilis beberapa kinerja emiten yang dapat melampaui estimasi
“Bursa Amerika Serikat menguat terutama dialami indeks Standard & Poor 500, menyusul meredanya ketegangan yang terjadi di Ukraina,” kata Reza.
Seperti diketahui The S & P 500 melonjak 1,15% menjadi 1,931.59 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (8/8/2014) di di New York. Merupakan kenaikan terbesar sejak 4 Maret 2014.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,13% ke 16,553.93.