Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham negara berkembang jatuh ke level terendah enam minggu, menyusul tergelincirnya saham ritel Rusia setelah Presiden Vladimir Putin melakukan aksi balas dendam sanksi AS dan Uni Eropa dengan berbagai larangan impor pangan.
Indeks MSCI Emerging Market turun 0,7% menjadi 1,049.64, terendah sejak 27 Juni.
Rusia melakukan pembatasan impor yang mencakup semua keju, ikan, daging sapi, daging babi, buah, sayuran, dan produk susu dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan akan melakukan rapat kabinet pada hari ini.
Saham OAO Magnit, peritel makanan terbesar Rusia turun 5,2%, terbesar dalam lima bulan. Selanjutnya, saham Afrika Bank Investasi Ltd (ABL) anjlok 81% di Johannesburg.
Begitu juga saham Peso Filipina tergelincir setelah Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan untuk ekonomi bangsa. Selanjutnya, Citic Securities Co (6030) kehilangan 2,4% di Hong Kong setelah laba menurun, dan Brasil Ibovespa turun setelah operator bursa BM & FBovespa SA memimpin kerugian di saham keuangan.