Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan hari ini, Senin (4/8/2014) tercatat menguat 30,44 poin atau 0,6% ke level 5.119,25.
"Rilis inflasi masih inline dengan pasar dan perkiraan kami, sehingga dapat mengimbangi rilis negatif dari defisitnya neraca perdagangan Indonesia," kata Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada dalam risetnya yang diterima Senin (4/8/2014).
Dikemukakan laju IHSG sesuai dengan perkiraan sebelumnya, yaitu meski diharapkan dapat menguat terbatas tetap mewaspadai imbas sell-off dari bursa saham global seiring kurang baiknya kondisi yang ada.
Laju IHSG pun memang sempat melemah seiring masih adanya aksi jual sejumlah bursa saham Asia. Apalagi ditambah dengan laju rupiah yang terdepresiasi terimbas pelemahan sejumlah mata uang emerging market, karena masalah gagal bayar Argentina dan perbankan Portugal.
"Menariknya di tengah kepanikan tersebut juga, asing masih nyaman dengan posisi net buy, seolah tidak terlalu terpengaruh dengan masalah Argentina, Portugal, dan kembali defisitnya neraca perdagangan Indonesia," ujar Reza.
Sepanjang perdagangan Senin, IHSG menyentuh level 5.119,25 (level tertinggi) di akhir sesi 2. Menyentuh level 5.050,52 (level terendah) di mid sesi 1. Berakhir di level 5.119,25.
"Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net buy, dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell," kata Reza.