Bisnis.com, JAKARTA- Notulensi FOMC yang mengatakan program stimulus QE akan berakhir di kuartal IV/2014, tetapi menaikkan suku bunga adalah hal lain.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya, mengatakan dengan pertumbuhan PDB AS yang akan di bawah perkiraan, FOMC melihat Fed Rate harus menunggu lebih lama untuk naik.
Sementara itu indeks dolar AS mengakhiri tren penguatannya semenjak minggu lalu.
Benih krisis perbankan di Zona Eropa juga kembali muncul ketika bank terbesar di Portugal gagal memenuhi kewajibannya.
Sehingga tidak hanya memicu yield obligasi negara Portugal naik, tetapi juga Spanyol, Italia bahkan Yunani.
“Minggu ini kesaksian Yellen ke kongres (pada Selasa dan Rabu ini) bisa membangkitkan lagi pesimisme terhadap perekonomian sehingga dolar melemah bisa berlanjut,” kata Rangga.