Bisnis.com, JAKARTA—Penawaran perdana saham (Initial Public Offering/IPO) PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sekitar 3,67 kali.
Berdasarkan prospektus, pelaksanaan penjatahan dilakukan oleh Danareksa Sekuritas selaku manajer penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu penjatahan terpusat (pooling) dan penjatahan pasti (fixed allotment) sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan.
Direktur Investment Banking PT Danareksa Sekuritas Boumediene Sihombing mengatakan untuk fixed allotment dibatasi sampai dengan 99% dari jumlah saham yang ditawarkan.
Sementara, untuk pooling dibatasi sampai dengan 1% dari jumlah saham yang ditawarkan atau sekitar 2,45 juta saham.
“Jumlah pemesanan yang masuk mencapai 9 juta saham di pooling, kebanyakkan investor ritel lokal. Untuk fixed allotment secara volume banyak yang investor asing,” ujarnya usai pencatatan saham perdana MBAP, Kamis (10/7/2014).
Adapun Mitrabara menurunkan jumlah saham yang dilepas ke publik dari semula 273.033.600 saham atau setara 22% saham, menjadi hanya 245.454.400 saham atau setara 20% saham.
Jumlah saham sebanyak 245.454.400 itu terdiri dari 120.265.700 saham publik, 2.461.500 saham karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) dan 122.727.200 divestasi saham pendiri, yaitu milik PT Wahana Sentosa Cemerlang.
Mitrabara mematok harga penawaran Rp1.300 per saham. Dengan demikian, perusahaan batu bara yang berbasis di Kalimantan Utara itu akan meraup dana IPO sebesar Rp319,09 miliar.