Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOTAL BANGUN PERSADA (TOTL) Raih Kontrak Baru Rp2 Triliun

Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk meraih kontrak baru senilai total Rp2 triliun pada paruh pertama 2014, atau sekitar 40% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini.
Tahun ini, TOTL menyiapkan belanja modal sebesar Rp25 miliar. Dana itu bakal dipakai untuk menambah peralatan proyek, peralatan IT, renovasi, software IT, dan sebagainya. /Bisnis.com
Tahun ini, TOTL menyiapkan belanja modal sebesar Rp25 miliar. Dana itu bakal dipakai untuk menambah peralatan proyek, peralatan IT, renovasi, software IT, dan sebagainya. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk meraih kontrak baru senilai total Rp2 triliun pada paruh pertama 2014, atau sekitar 40% dari target kontrak baru sepanjang tahun ini. 

Sepanjang 2014, perusahaan berkode emiten TOTL itu mengincar kontrak baru senilai Rp5 triliun. Angka itu terdiri dari Rp2,6 triliun proyek joint venture, dan Rp2,4 triliun lainnya yang dikerjakan sendiri.

Nilai Rp2 triliun pada semester I/2014 antara lain berasal dari proyek MNC Media Tower dan Menara Astra. Keduanya berlokasi di Jakarta.

Corporate Secretary TOTL Elvani Apandi menyebutkan nilai kontrak Menara Astra sekitar Rp1,1 triliun. "Porsi kami 40%," sebutnya kepada Bisnis.com, Senin (7/7/2014).

Sementara, kontraktor Jepang Shimizu Co. Ltd. mendapat porsi 60%. Pembagian ini serupa dengan porsi pada proyek MNC Media Tower. 

Adapun proyek-proyek lainnya yang bernilai total Rp263 miliar dikerjakan sendiri oleh emiten berkode TOTL itu. Proyek-proyek tersebut adalah pembangunan Menara Kompas, marketing office, serta hotel. 

Tahun ini, TOTL menyiapkan belanja modal sebesar Rp25 miliar. Dana itu bakal dipakai untuk menambah peralatan proyek, peralatan IT, renovasi, software IT, dan sebagainya.

Per kuartal I/2014, kas internal perseroan berada di angka Rp456,51 miliar. Di sisi laba berjalan, TOTL memeroleh Rp35,39 miliar. Jumlah ini menurun 33,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp53,52 miliar. 

Hal ini berkorelasi dengan berkurangnya pendapatan usaha perseroan sekitar 6,3% dari Rp584,65 miliar pada 3 bulan pertama 2013 menjadi Rp547,81 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper