Bisnis.com, JAKARTA—Tiga aset migas milik PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) berhasil meraih sejumlah pencapaian positif, baik dari sisi tanggung jawab sosial perusahaan maupun dari sisi keselamatan kerja.
Seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (30/6/2014), ketiga aset itu adalah Malacca Strait PSC (Riau), Tonga PSC (Sumatra Utara), dan Semberah TAC (Kalimantan Timur).
Blok Malacca Strait PSC dan Tonga PSC berhasil mendapatkan penghargaan "Best Key Performance Indicators dalam Divisi Supply Chain Management" di kategori mereka masing-masing, yang diberikan oleh SKK Migas pada 23 Juni 2014.
Blok Malacca Strait PSC juga berhasil mendapatkan penghargaan "Corporate Social Responsibility" dari Kabupaten Siak (Riau, Sumatra) atas usahanya membangun komunitas di sekitar area operasi. Penghargaan ini diberikan pada 24 Juni 2014.
Selanjutnya, Blok Semberah TAC menerima penghargaan PROPER dengan peringkat tertinggi (emas) untuk pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan ini diberikan oleh Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Juni 2014.
Direktur Utama Energi Mega Persada Imam Agustino mengatakan pencapaian-pencapaian ini menunjukkan transparansi dalam sistem procurement perseroan serta komitmen untuk mengutamakan keselamatan kerja dalam kegiatan operasi sehari-hari.
“Pada saat yang sama, kami juga akan terus membangun area di sekitar kegiatan operasi kami. Seluruh aktivitas tersebut diharapkan dapat berdampak terhadap tata kelola perusahaan dan pengembangan komunitas di area sekitar operasi yang semakin membaik di masa depan,” ujarnya, Senin (30/6/2014).
Adapun Blok Malacca Strait PSC, Semberah TAC, dan Tonga PSC adalah 3 dari 12 aset yang dikelola oleh Energi Mega Persada yang beroperasi di Indonesia dan Mozambik (Afrika).
Pada kuartal I/2014, Energi Mega Persada telah memproduksikan 12.700 barel minyak per harinya dan 231 juta kaki kubik gas per harinya. Hasil itu setara dengan 51.290 barel minyak ekuivalen per hari.
Perseroan juga mengoperasikan cadangan terbukti dan terukur sejumlah 21 juta barel minyak dan 1,1 triliun kaki kubik gas per 31 Maret 2014.