Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mempercepat pelunasan utang (voluntary prepayment) senilai US$62,5 juta.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono menyebutkan percepatan pelunasan itu untuk pinjaman yang didapat dari sindikasi lebih dari 15 bank, a.l Lloyds Bank Plc sebagai agent dan scurity trustee, BNP Paribas dan Credit Agricole Corporate and Investment Bank pada 1996, yang kemudian direstrukturiasi penuh pada 2010.
“Kami telah melakukan perlunasan utang dipercepat atas pinjaman Export Credit Agency (ECA) dan Commercial Lenders (CL) sekitar US$62,5 juta yang dilakukan pada 23 Juni 2014,” paparnya dalam keterangan tertulis, Selasa (24/6/2014).
Dengan dilaksanakannya perecepatan pelunasan itu, lanjutnya, perseroan mendapat kembali jaminan berupa kas dan dana maintenance reserve yang setara dengan US$14 juta.
Fana tersebut dijaminkan dalam berbagai bentuk di rekening kreditur serta memperoleh 6 unit pesawat tipe A330-300 yang menjadi underlying asset atas pinjaman tersebut.
“Dengan percepatan ini, kami juga tidak lagi terikat dengan covenant dari ECA dan CL, salah satunya adalah pembatasan pembagian dividen,” tambahnya.
BUMN aviasi itu juga berharap dengan aksi korporasinya itu bisa berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan.