Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah kondisi pasar yang bersikap ‘wait and see’ menjelang Pemilihan Presiden, PT Bank International Indonesia Tbk. (BII) menerbitkan surat utang senilai total Rp4 triliun.
Perinciannya, surat utang itu terdiri atas sukuk mudharabah berkelanjutan I Bank BII sebesar Rp1 triliun dan obligasi subordinasi berkelanjutan II Bank BII senilai Rp3 triliun.
Direktur BII Thilagavathy Nadason mengatakan pihaknya memutuskan untuk menerbitkan surat utang pada semester I/2014 tanpa menunggu hasil Pilpres. Rencana tersebut sudah dirancang sejak beberapa waktu lalu, dan langsung dieksekusi.
Manajemen BII menilai kondisi politik saat ini cukup mendukung, tercermin dari Pemilu Legislatif yang berjalan aman dan lancar.
“Tidak perlu menunggu pemilihan presiden karena kami menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Fundamental ekonominya bagus,” ujarnya, Kamis (19/6/2014).
Adapun, target utama yang dibidik adalah calon investor yang berasal dari industri finansial seperti asuransi, dana pensiun, dan perbankan.