Bisnis.com, NEW YORK -Saham Emerging Market jatuh, sedangkan saham AS berfluktuasi menyusul penurunan pekan lalu karena kekerasan yang meningkat di Irak mengimbangi pengambilalihan dan pertumbuhan output industri Amerika. Treasuries membalikkan kenaikan awal dan minyak jatuh dari tertinggi 9 bulan.
MSCI Emerging Markets Index tergelincir 0,3% untuk kerugian berturut-turut. Indeks The Standard & Poor 500 sedikit berubah pada 1,936.02 pada 03:13 di New York setelah sebelumnya jatuh sebanyak 0,3%. Indeks S&P / TSX (SPTSX) Kanada naik di atas rekor penutupan. Mata uang Jepang menguat terhadap 12 dari 16 mata uang utama. Yield treasury 10 sedikit berubah pada level 2,61%.
Kekerasan sektarian Irak tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, di mana militan Muslim Sunni dan pasukan pemerintah saling berjuang untuk mengendalikan Tal Afar. Perdana Menteri Nouri al-Maliki, seorang Syiah, berjuang untuk membalas serangan militan ISIL, yang merebut kota utara Irak terbesar dan kota-kota lain pekan lalu.
Produksi industri AS naik lebih dari perkiraan, sebuah tanda keuntungan di bidang manufaktur mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Pasar akan menjadi sangat berombak selama musim panas dan pasar harus mempersiapkan diri untuk lebih volatilitas," Matt McCormick, yang membantu mengawasi US$ 11 miliar sebagai seorang manajer portofolio Bahl & Gaynor Inc, yang berbasis di Cincinnati, Ohio, mengatakan dalam telepon wawancara. "Banyak orang khawatir tentang peristiwa negatif yang terjadi selama akhir pekan."
Di pasar saham AS, General Electric Co tergelincir 0,9% setelah sebuah kelompok yang dipimpin oleh Siemens AG membuat tawaran bersama untuk membeli unit energi Perancis Alstom SA. Yahoo! Inc kehilangan 5,2% setelah Alibaba Group Holding Ltd melaporkan perlambatan pertumbuhan pendapatan triwulanan.
Covidien Plc melonjak 21% setelah Medtronic Inc setuju untuk membeli perusahaan Irlandia untuk $US42,9 miliar. Williams Cos melonjak 18% setelah setuju untuk membeli kontrol akses Midstream Partners LP sebesar US$ 6 miliar.