Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk. (TMAS) tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp250 miliar yang akan digunakan untuk investasi kapal baru dan sarana penunjang kegiatan operasional.
Ganny Zheng, yang baru saja terpilih menjadi Direktur TEMAS Line, mengatakan sebanyak Rp200 miliar akan digunakan untuk membeli empat kapal baru dan/atau dua kapal bekas.
“Rencananya kami akan beli dari Jepang dan China untuk yang kapal baru,” ujarnya dalam paparan publik usai RUPS Tahunan TMAS, Jumat (6/6/2014).
Selanjutnya, sisa Rp50 miliar akan digunakan untuk investasi di sarana penunjang.
Sumber pendanaannya, lanjut Ganny, sebesar Rp50 miliar atau hanya 20% akan berasal dari internal.
“Sisanya kami sedang penjajakan ke sejumlah bank. Melihat situasi kurs saat ini, bank lokal sepertinya masih lebih aman,” ujarnya tanpa mau merinci bank mana saja yang sedang dijajaki.
Ganny menambahkan tahun ini perseroan akan melanjutkan peremajaan kapal. Setidaknya lima kapal yang berumur rata-rata di atas 30 tahun akan dijual secara bertahap. Sebanyak tiga kapal di antaranya berasal dari China.
“Kami harapkan bisa memperoleh Rp40 miliar - Rp50 miliar dari peremajaan ini,” ujarnya.
Hingga akhir 2013, Temasline telah mengoperasikan sebanyak 22 armada kapal laut dengan total bobot mati 181.337 DWT dan total kapasitas 11.604 TEUs.
“Sebagian besar barang yang kami angkut itu adalah barang-barang consumer goods, seperti makanan, barang kelontong, beras, hingga semen,” jelasnya.
Tahun lalu, Temasline mencatat penjualan Rp1,38 triliun dan laba bersih Rp70,8 miliar. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan naik 15% dan laba bersih mencapai Rp150 miliar.
“Untuk meningkatkan penjualan 15%, kami melakukan peningkatan service, tergantung bongkar muat di pelabuhan,” ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan TMAS per 31 Maret 2014, selama tiga bulan pertama Temasline membukukan pendapatan sebesar Rp382,24 miliar dan laba bersih sebesar Rp53,56 miliar.
Faty Khusumo, Direktur Temasline yang juga baru terpilih, mengatakan perseroan tidak memasang target terlalu tinggi tahun ini, meski kinerja laba bersih pada kuartal I/2014 sudah lebih dari setengah perolehan laba bersih sepanjang tahun lalu.
“Hasil Pemilu nanti kan belum tahu bagaimana. Dua bulan terakhir ini cukup sepi dari industri, lalu kemarin itu juga banyak hari libur. Industri kami sangat nyata dengan pergerakan ekonomi Indonesia. Kalau jalanan sepi, container juga sepi,” jelasnya.
Adapun hasil RUPS Tahunan yang digelar, Jumat (6/6/2014), perseroan memutuskan tidak membagikan dividen. Selain itu, terjadi perubahan susunan pengurus perseroan.
Alfred ditunjuk sebagai Komisaris Independen menggantikan Robert Sianipar yang telah meninggal dunia. Kemudian, Ganny Zheng menjadi direktur yang baru menggantikan Ferdy Suwandi dan Faty Khusumo menggantikan Sutikno Khusumo.