Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang penutupan akhir sesi I perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah semakin menguat terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,58% ke level Rp11.471 per dolar AS pada pukul 10.51 WIB. Sepanjang pagi ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp11.461 per dolar AS hingga Rp11.506 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, dilihat dari sisi fundamental penguatan rupiah terjadi seiring optimisme menjelang pemilu Presiden mendatang.
“Euforia masih tejaga seiring semakin jelasnya peta pertarungan menuju RI-1. Dukungan Golkar terhadap pencapresan Jokowi meningkatkan peluang capres favorit pasar tersebut untuk memenangkan pemilu 9 Juli mendatang,” paparnya dalam riset Rabu (14/5/2014).
Selain itu, lanjut dia, merapatnya Golkar ke kubu PDI-P juga minimalkan resiko politik mengingat Indonesia mungkin hanya akan melakukan pemilu presiden 1 putaran dimana Jokowi akan bersaing dengan Prabowo untuk menduduki kursi RI-1.
Adapun secara teknikalm dia melihat pada grafik harian, turunnya indikator MACD dan Stochastic dapat memberikan tenaga penguatan bagi rupiah.
“Namun, rupiah perlu mencatatkan level penutupan harian di bawah Rp11.450 untuk membuka peluang penguatan lebih lanjut. Kegagalan mengatasi area Rp11.450 dapat menegaskan pergerakan sideways untuk sementara waktu seiring rupiah masih terperangkap di antara MA 50 harian dengan MA 100 harian,” tambahnya.
Meskipun demikan, dia tetap mengingatkan investor untuk mewaspadai kondisi ekternal yang masih belum kondusif dengan masih memanasnya situasi di Ukraina yang dapat meningkatkan resiko geo-politik dunia.
Melihat kondisi tersebut, dia menilai outlook rupiah masih netral dan akan diperdagangkan di kisaran Rp11.455-Rp11.500 per dolar AS untuk hari ini.
Untuk kisaran resisten dia mematok pada level Rp11.500, Rp11.540, dan Rp11.575. Adapun untuk level support dipatok pada Rp11.455, Rp11.410, dan Rp11.380.