Bisnis.com, JAKARTA - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sedang mencari pinjaman sekitar Rp1,5 triliun pada semester II/2014 yang akan digunakan untuk melakukan restrukturisasi utang perseroan.
Direktur Keuangan Holcim Indonesia, Kent Carson mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan beberapa bank baik bank lokal maupun bank asing.
Berdasarkan laporan keuangan Holcim, perseroan wajib melunasi utang yang jatuh tempo senilai Rp1,16 triliun pada November 2014.
“Prosesnya masih berlangsung, mungkin akan direalisasikan September, Oktober atau November. Mudah-mudahan pasar membaik sehingga berimbas pada interest rate,” katanya usai rapat umum pemegang saham (RUPS) Holcim, Selasa (6/5/2014).
Berdasarkan laporan keuangan Holcim, perseroan wajib melunasi utang yang jatuh tempo senilai Rp1,16 triliun pada November 2014 mendatang.
Utang tersebut berasal dari fasilitas secured notes Tranche B senilai US$195,7 juta dari Holcim Ltd selaku pemegang saham mayoritas Holcim Indonesia.
Selain untuk membayar utang jatuh tempo, pihaknya akan menggunakan pinjaman tersebut untuk pengembangan bisnis perseroan, seperti pembangunan pabrik Tuban 2, pabrik silo dan pemeliharaan (maintenance) tahunan.
Dia menambahkan perseroan berharap memperoleh bunga pinjaman yang lebih rendah dibandingkan dengan yang sebelumnya diperoleh.