Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kedaung Indah Catatkan Kenaikan Liabilitas 20,6% Kuartal I/2014

PT Kedaung Indah Can Tbk. (KICI) mencatatkan kenaikan liabilitas sebesar 20,6% pada kuartal I/2014 dibandingkan dengan akhir 2013.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kedaung Indah Can Tbk. (KICI) mencatatkan kenaikan liabilitas sebesar 20,6% pada kuartal I/2014 dibandingkan dengan akhir 2013.

Presiden Direktur Kedaung Indah Can Ratna Setyakusuma menjelaskan peningkatan liabilitas tersebut disebabkan pinjaman jangka pendek yang digunakan perseroan untuk membeli bahan baku karena adanya peningkatan pesanan produk.

"Ada kenaikan pesanan produk kaleng maupun enamel," paparnya dalam keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis, Senin (28/4/2014).

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2014 perseroan, tercatat liabilitas jangka pendek perusahaan produsen alat rumah tangga tersebut meningkat dari Rp11,58 miliar pada 31 Desember 2013 menjadi Rp16,62 miliar, sehingga total liabilitas perseroan tumbuh dari Rp24,31 miliar menjadi Rp29,33 miliar.

Adapun, pinjaman jangka pendek tersebut didapatkan perseroan dari PT Bank CTBC Indonesia sebanyak Rp4,5 miliar, sehingga total pinjaman KICI terhadap CTBC Indonesia sebanyak Rp10,19 miliar yang terdiri atas pinjaman dalam dolar Amerika Serikat sebanyak US$718.881 dan pinjaman dalam rupiah sebanyak Rp2 miliar.

Sementara itu, peningkatan pesanan produk enamel pada kuartal I/2014 tercatat tumbuh sekitar 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan nilai Rp14,51 miliar, sedangkan produk kaleng tumbuh 26,3% dengan nilai pesanan sebanyak Rp12,05 miliar.

Peningkatan pesanan tersebut salah satunya berasal dari permintaan kemasan PT Nissin Biscuit Indonesia yang tumbuh sekitar 38,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dengan nilai penjualan naik dari Rp4,99 miliar menjadi Rp6,9 miliar.

Dengan peningkatan pesanan tersebut, sepanjang tiga bulan pertama 2014 perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih naik 22,22% dari Rp21,73 miliar di tahun lalu menjadi Rp26,56 miliar, sementara laba komprehensif periode berjalan melonjak 110% dari Rp986 juta menjadi Rp2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper