Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Lelang Sukuk Lagi Rp1,5 Triliun

Setelah sukses menawarkan sukuk negara ritel seri SR-006, pemerintah akan melelang penjualan empat seri sukuk negara berbasis proyek atau project based sukuk dengan target indikatif Rp1,5 triliun.
Ilustrasi SUKUK/JIBI
Ilustrasi SUKUK/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah sukses menawarkan sukuk negara ritel seri SR-006, pemerintah akan melelang penjualan empat seri sukuk negara berbasis proyek atau project based sukuk dengan target indikatif Rp1,5 triliun.

Keempat seri sukuk negara berbasis proyek itu terdiri dari tiga seri sukuk reopening (PBS003, PBS005, PBS006) dan satu seri penerbitan baru (SPN-S 12092014).

Peserta lelang terdiri dari 14 bank dan empat perusahaan efek. Lelang ini akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang surat berharga syariah negara (SBSN).

 Seperti dikutip dari keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Selasa (4/3/2014), lelang akan dilaksanakan pada Selasa, 11 Maret 2014 dan setelmen-nya pada 13 Maret 2014.

Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan menyatakan lelang sukuk ini adalah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2014.

Adapun rincian dari empat seri sukuk itu adalah, untuk sukuk seri SPN-S 12092014, jatuh temponya pada 12 Agustus 2014 dengan tingkat imbalan diskonto. Underlaying asset-nya adalah barang milik negara berupa tanah dan bangunan.

Sementara itu, untuk sukuk seri PBS003, jatuh temponya pada 15 Januari 2027 dengan tingkat imbalan 6%. Sukuk seri PBS005 jatuh temponya pada 15 April 2043 dengan tingkat imbalan 6,75%.

 

Terakhir, sukuk seri PBS006 jatuh temponya pada 15 September 2020 dengan tingkat imbalan 8,25%. Ketiga seri sukuk ini underlaying asset-nya adalah berupa proyek atau kegiatan dalam APBN tahun 2014. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper