Bisnis.com, JAKARTA—Harga nikel terus menguat hingga pekan ketiga akibat spekulasi bahwa surplus global akan menyusut setelah Indonesia melarang ekspor bijih mineral.
Kontrak nikel untuk pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange menguat 0,3% menjadi US$14.410 per metrik ton pukul 11.39 waktu Tokyo atau pukul 09.39 WIB. Harga logam tersebut dilaporkan naik 1,1% pekan ini. Sedangkan kontrak menyentuh US$14.652 pada 19 Februari atau yang tertinggi sejak 24 Januari.
“Suplai nikel jelas akan berkurang setelah Indonesia melarang ekspor bijih mineral mentah,” ujar Chae Un Soo, pedagang logam pada Korea Exchange Bank Futures Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (21/2/2014).
Kontrak tembaga di London juga sedikiit menguat ke posisi US$7.162 per ton. Sedangkan kontrak untuk pengiriman Mei di bursa Comex New York menguat US$3,2625 per pound.