Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bakal Menguat Setelah Pidato Janet Yellen? Ini Ulasannya

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal bergerak menguat, karena pasar global merespon positif pidato Janet Yellen, Gubernur Bank Sentral AS yang baru.

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal bergerak menguat, karena pasar global merespon positif pidato Janet Yellen, Gubernur Bank Sentral AS yang baru.

Reza Priyambada, Kepala Riset PT Trust Securities mengatakan, peluang indeks untuk melanjutkan penaikan pada hari ini masih terbuka. Namun, penguatan diperkirakan bakal terbatas karena volume transaksi terakhir tercatat rendah.

“Sentimen terkait Janet Yellen memang berimbas ke kepercayaan investor asing,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/2/2014).

Menurutnya, investor melihat era kepemimpinan Yellen adalah situasi yang bakal pro-pasar global. Selain itu, rencana pengurangan stimulus juga sudah diantisipasi dan disesuaikan oleh para pelaku pasar.

Dari dalam negeri, menguatnya nilai tukar rupiah juga membantu indeks. Selain itu, adanya ekspektasi kinerja emiten yang positif, menjadi faktor tambahan. Menurut Reza, rilis kinerja Bank Mandiri pada beberapa waktu lalu dianggap di atas ekspektasi pasar.

Bertoni Rio, analis PT Anugerah Securindo Indah, mengatakan, menjelang pidato perdana Janet Yellen malam ini, pasar saham di negara-negara berkembang cenderung menyambut positif.

"Pasar saham di negara-negara berkembang seperti Asia maupun Eropa mengalami penguatan termasuk IHSG, diharapkan kebijakan Gubernur The Fed dinilai positif," katanya, Selasa (11/2/2014).

Kendati demikian, Bertoni Rio mengatakan, pelaku pasar juga perlu mewaspadai data ekonomi China yang diproyeksikan mengalami pelambatan pertumbuhan sehingga dapat menahan laju tren penaikan bursa saham.

Pada perdagangan Selasa (11/2/2014), IHSG ditutup menguat 0,44% dari perdagangan sebelumnya ke level 4.470,94. Perdagangan tercatat dengan frekuensi 237.058 kali yang mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 4,35 miliar saham senilai Rp5,61 triliun.

Sementara itu, bursa regional Asia mayoritas menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei Jepang menguat 1,77%, sedangkan indeks Hangseng Hong Kong menanjak 1,78%, dan indeks Strait Times Singapura naik 0,39%.

Dari sisi aliran dana, pemodal asing mencetak aksi beli bersih (net buy) sebanyak Rp533,1 miliar. Adapun, sejak awal tahun, pemodal asing juga mencetak net buy senilai Rp3,97 triliun.

“Saya perkirakan besok indeks bakal bergerak di kisaran 4.450 hingga 4.495,” ujarnya.

Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak pada kisaran 4.452,34 hingga 4.475,15. Adapun sebanyak 166 saham menguat,116 saham melemah, 210 saham stagnan atau tak ditransaksikan.

Lebih lanjut, pada perdagangan kemarin, enam dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menguat, dipimpin sektor properti dan konstruksi yang naik 1,63%. Lebih lanjut, dari tiga sektor  yang melemah, sektor consumer goods mencetak pelemahan tertinggi sebanyak 0,85%.

Di kawasan Asia Tenggara, secara year to date bursa saham tercatat variatif. IHSG mengalami penaikan 4,59%, diikuti indeks Filipina yang menguat 3,67%. Sementara indeks  Thailand melemah 0,19%, indeks Malaysia merosot 2,29%, dan Singapura anjlok 4,37%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper