Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Dunia Turun, Stok AS Mengejutkan

Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena peningkatan besar mengejutkan dalam stok produk minyak AS mengangkat ekspektasi melimpahnya pasokan.
Pasar minyak semakin melemah oleh perkiraan akan lebih banyak minyak dari Libya. /bisnis.com
Pasar minyak semakin melemah oleh perkiraan akan lebih banyak minyak dari Libya. /bisnis.com

Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena peningkatan besar mengejutkan dalam stok produk minyak AS mengangkat ekspektasi melimpahnya pasokan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun US$1,34 menjadi berakhir pada level harga US$92,33 per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari turun 20 sen menjadi menetap di US$107,15 per barel di perdagangan London.

Para analis energi menilai laporan mingguan persediaan minyak AS pada Rabu menunjukkan kondisi bearish, meskipun laporan tersebut menunjukkan penurunan 2,7 juta barel dalam persediaan minyak mentah, jauh lebih besar dari perkiraan 600.000 barel.

Namun laporan Departemen Energi AS (DoE) mengatakan stok bensin naik sebesar 6,2 juta barel, jauh di atas konsensus perkiraan naik 2,0 juta barel dari analis yang disurvei oleh The Wall Street Journal.

Stok minyak distilasi juga melebihi perkiraan dan pasokan minyak mentah di pusat perdagangan Cushing, Oklahoma, naik 1,1 juta barel.

Penumpukan minyak mentah di Cushing "menempatkan banyak tekanan pada pasar," kata Carl Larry, presiden perusahaan konsultan Oil Outlooks and Opinions. Permintaan yang lemah untuk bensin dan destilat juga mengecewakan, kata Larry.

Persediaan destilat diperkirakan akan menurun dalam laporan pekan depan, karena permintaan minyak pemanas yang lebih besar di tengah cuaca dingin yang parah di AS.

Investor mulai mendapatkan "sedikit ketidaknyamanan" dalam dinamika pasokan-permintaan, kata Dominick Chirichella, presiden Energy Management Institute.

Chirichella mengatakan pasar semakin melemah oleh perkiraan akan lebih banyak minyak dari Libya, di mana produksinya kembali ke 546.000 barel per hari dari 250.000 barel per hari. Namun, Chirichella menandai bahwa prospek produksi minyak Libya sebagai tidak stabil.

Pada Rabu, perwakilan dari yang menyatakan diri pemerintah daerah Cyrenaica berjanji untuk melanjutkan ekspor minyak, meningkatnya konflik dengan angkatan laut.

Para aktivis daerah di Libya telah menantang pemerintah pusat untuk kekuasaan politik lebih besar, termasuk pemabian atas pendapatan minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Sumber : newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper