Bisnis.com, NEW YORK - Emas dan perak jatuh, menambah pelemahan terpanjang sejak akhir November, karena dolar AS memperpanjang kenaikan dan data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan mendorong Federal Reserve untuk mengurangi stimulus.
Greenback naik ke tertinggi 4 bulan terhadap kelompok 10 mata uang utama. ADP Research Institute mengatakan hari ini bahwa pembayaran gaji melonjak 238.000 pada bulan lalu. Adapun perkiraan median dari 36 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg yang mengeluarkan angka 200.000.
"Data AS benar-benar mengurangi permintaan emas sebagai aset safe haven," kata Adam Klopfenstein, ahli strategi pasar senior pada Archer Financial Services di Chicago, dalam wawancara telepon. "Kekuatan dolar AS bekerja terhadap logam mulia."
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,3% untuk menetap di level US$1.225,50 per ounce di Comex di New York. Harga turun untuk hari ketiga berturut-turut, kemerosotan terpanjang sejak 27 November.
Setelah penyelesaian, harga menyentuh US$ 1.217,70, level rendah hari ini, setelah risalah pertemuan Federal Reserve bulan lalu menunjukkan pejabat dikutip mengurangi manfaat dari stimulus dan potensi "pengambilan risiko yang berlebihan di sektor keuangan."
Fed mengatakan 18 Desember akan memangkas pembelian obligasi bulanan sampai US$75 miliar dari US$85 miliar mulai bulan ini.
Pada 2013, emas jatuh 28%, terbesar sejak 1981 dan penurunan tahunan pertama sejak 2000. Beberapa investor kehilangan kepercayaan dalam logam sebagai penyimpan nilai di tengah reli ekuitas AS ke rekor dan penurunan inflasi.
Perak berjangka untuk pengiriman Maret turun 1,3% menjadi ditutup pada level US$19,539 per ounce di Comex. Harga turun untuk hari ketiga berturut-turut, kemerosotan terpanjang sejak 22 November.
Di New York Mercantile Exchange, paladium untuk pengiriman Maret turun 0,5% menjadi US$738,30 per ounce. Logam ini naik dalam lima sesi sebelumnya, reli terpanjang sejak 22 Oktober.
Platinum berjangka untuk pengiriman April turun 0,1% menjadi US$1.414,20 per ounce.