Bisnis.com, LONDON—Harga tembaga turun 2 hari berturut-turut di di tengah prediksi melemahnya permintaan dari China. Pelemahan ekonomi membuat produksi China diperkirakan menurun.
Indeks saham China membukukan pelemahan terparah selama 5 bulan terakhir sepanjang pekan lalu. Hal ini mengindikasikan perlambatan di sektor manufaktur dan jasa setempat. Adapun ekspor China turut tergerus selama Desember 2013. Di sisi lain, penguatan dolar makin menekan tembaga.
Tembaga untuk pengiriman dalam 3 bulan anjlok 1,06% menjadi US$7.315 per ton pada transaksi Senin (6/1/2014) petang di London Metal Exchange. Sebelumnya harga sempat menyentuh US$7.278,75, terendah dalam 2 pekan. Adapun tembaga untuk pengiriman Maret di Commodity Exchange, New York turun 0,55% menjadi US$3,33 per pound.
Penurunan pasokan tembaga tampaknya bisa menahan kejatuhan harga logam industri ini. Pasokan di LME tercatat turun ke level 356.125 ton, terendah sejak Januari 2013. Sementara pasokan di New York dan Shanghai menurun ke level terendah sejak November 2012.