Bisnis.com, JAKARTA—PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp250 miliar—Rp300 milar guna membiayai pengembangan bisnis tahun ini.
Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat menuturkan dana tersebut akan digunakan untuk perluasan pabrik Tolak Angin yang akan meningkatkan kapasitas produk hingga dua kali lipat dan pembangunan pabrik bahan baku oleh anak usaha, PT Semarang Global Indoplent.
"Semua dana ekspansi tahun ini berasal dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp870 miliar yang dilakukan Desember tahun lalu," ujarnya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Senin (6/1/2014).
Pengembangan investasi perseroan terus dilakukan mengingat sejauh ini sejumlah produk Sido Muncul telah menjadi pemimpin pasar, antara lain merek Tolak Angin dan Kuku Bima masing-masing menguasai pasar sekitar 75% dan 60%.
Sejalan dengan itu, Sido Muncul menargetkan pendapatan Rp2,8 triliun tahun ini atau tumbuh 16,6% dibandingkan dengan kisaran pendapatan tahun lalu sebesar Rp2,4 triliun.
Hal itu ditopang oleh sejumlah ekspansi yang dilakukan perseroan di tahun ini, seperti memperkuat pasar dalam negeri dan ekspor ke sejumlah negara. Bahkan, Sido Muncul akan menggarap dua pasar ekspor baru di tahun ini, yakni Jepang dan Taiwan.
“Target kami tahun lalu Rp2,4 triliun. Saat ini, masih dihitung. Kalau tidak mencapai target, ya paling sedikit. Begitupun sebaliknya, jika lebih dari target itu, paling lebih sedikit,” tuturnya.