Bisnis.com, NEW YORK - Harga minyak naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada kecepatan yang lebih pesat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga.
Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari naik 28% menjadi ditutup pada US$99,32 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari naik US$1,48 menjadi berakhir pada US$111,77 per barel di perdagangan London.
Produk domestik bruto (PDB) riil meningkat pada tingkat tahunan sebesar 4,1% pada kuartal ketiga, sebelum 16 hari penutupan sebagian kegiatan pemerintah federal, naik dari perkiraan sebelumnya 3,6%, Departemen Perdagangan mengatakan pada Jumat.
Ekonomi AS tumbuh pada tingkat 2,5% pada kuartal kedua, kata departemen itu . Karena ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perbaikan, para analis pasar memperkirakan meningkatnya permintaan minyak akan mengikuti.
Pedagang juga percaya bahwa pengurangan program stimulus moneter Federal Reserve adalah mosi percaya dalam perekonomian, yang memberikan dukungan kepada harga minyak.
Dalam menanggapi prospek yang lebih baik bagi perekonomian dan pasar tenaga kerja, bank sentral AS pada Rabu memangkas secara moderat laju pembelian aset bulanan sebesar US$10 miliar menjadi US$75 miliar mulai Januari.
Aktivitas ekonomi AS berkembang pada kecepatan yang moderat, dan kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan perbaikan lebih lanjut, serta tingkat pengangguran telah menurun, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan.