Bisnis.com, JAKARTA - Produsen poliester, nilon, dan produk kimia PT Polychem Indonesia Tbk. (ADMG) menargetkan pendapatan US$473 juta tahun depan atau tumbuh 5,1% dibandingkan dengan proyeksi tahun ini sebesar US$450 juta.
Presiden Direktur Polychem Gautama Hartarto menuturkan perseroan mencatat penjualan US$374,3 juta hingga kuartal III/2013 atau tumbuh tipis 2,3% dari realisasi periode yang sama tahun lalu US$366,03 juta.
“Kami optimistis pendapatan akan mencapai target, baik hingga akhir tahun ini maupun tahun depan,” ujarnya di sela-sela paparan publik, Senin (9/12/2013).
Adapun laba bersih ditargetkan tumbuh 40% dari proyeksi hingga akhir tahun ini US$15 juta menjadi US$21 juta tahun depan.
Menurutnya, target pertumbuhan pendapatan itu ditopang oleh mulai beroperasinya pabrik ethylene oxide derivative (EOD) II di Merak, Banten, berkapasitas 40.000 ton per tahun.
Pabrik dengan nilai investasi US$20 juta itu sedang memasuki proses commisioning sejak bulan lalu dan ditargetkan beroperasi penuh tahun depan.
“Nantinya, kapasitas EOD meningkat dari 44.000 ton per tahun menjadi 84.000 ton per tahun dan mampu menggenjot penjualan divisi kimia perseroan,” tuturnya.
Terkait dengan depresiasi rupiah, Polychem mengklaim perusahaan tersebut tidak terpengaruh karena laporan keuangan menggunakan mata uang dollar AS.