Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Menguat, 5 Saham Ini Layak Dikoleksi

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan masih akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat pada support 4.200 dengan resistance di level 4.500, ditopang persiapan aktivitas window dressing jelang tutup tahun.
Pergerakan indeks harga saham gabungan/Bloomberg
Pergerakan indeks harga saham gabungan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan masih akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat pada support 4.200 dengan resistance di level 4.500, ditopang persiapan aktivitas window dressing jelang tutup tahun.

Kiswoyo Adi Joe, Analis PT.Investa Saran Mandiri memperkirakan penguatan indeks diharapkan capai 2%—7%. Dia menilai sejumlah manajer investasi sudah berancang-ancang meningkatkan perdagangan efek demi memulihkan kinerja portofolio reksa dana.

“Momentumnya kansudah saatnya untuk rebalancing. Kita tunggu saja bagaimana dampak persiapan window dressing,” terangnya kepada Bisnis, Sabtu (7/12/2013).

 

Menurut Adi, sektor konsumer yang berorientasi domestik dan perbankan yang telah cukup banyak terdiskon akan menjadi penggerak indeks pekan depan.

 

Investor juga patut memperhatikan pergerakan untuk sektor properti dan infrastruktur.

Saham-saham yang patut dikoleksi yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Penguatan IHSG dalam beberapa hari ke depan diharapkan menutupi pelemahan sepekan terakhir. IHSG pekan lalu merosot 1,78%, ke level 4.180,79 akibat rilis data ekonomi Amerika Serikat yang di atas ekspektasi membuat adanya spekulasi pengurangan stimulus. Hal itu bakal mengancam aliran dana asing ke pasar saham.

Investor asing mencetak aksi jual bersih (nett sell) Rp1,26 triliun hanya dalam dua hari terakhir. Bahkan, jika diakumulasi selama sepekan lalu, investor asing mencetak nett sell sebesar Rp1,14 triliun di pasar reguler dan negosiasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper