Bisnis.com, JAKARTA- PT Asuransi Bintang Tbk mencatatkan klaim neto Rp45,55 miliar pada kuartal III/2013 atau membengkak 60,73% dibandingkan dengan Rp28,34 miliar pada periode sama 2012 karena sejumlah peristiwa.
Peristiwa tersebut antara lain longsor di kawasan pertambangan di wilayah Kalimantan yang mengakibatkan terbenamnya alat pengeruk batu bara dengan nilai klaim bruto Rp13 miliar, kebakaran PT Wangsa Mitra Fantasi senilai Rp4,1 miliar dan klaim kendaraan bermotor Rp950 juta.
Zafar Dinesh Idham, Presiden Direktur Asuransi Bintang, mengatakan pihaknya tidak mengambil sikap berlebihan kendati nilai klaim relatif tinggi.
“Ini sifatnya masih temporari,” katanya seusai paparan publik, Jumat (29/11/2013).
Tingginya nilai klaim itu dinilai bukan karena kebijakan underwriting yang keliru, melainkan peristiwa insidental yang tidak dapat dihindari. Pihaknya merasa belum perlu mengambil kebijakan khusus.
Zafar mengatakan seluruh beban klaim telah dibayarkan perseroan secara tepat waktu.
“Seluruh komitmen atau prestasi pembayaran tersebut tidak luput dari peran dan dukungan reasuradur yang sangat handal dan mempunyai reputasi dengan rating yang baik,” katanya.
Kendati terdapat peningkatan beban klaim, emiten berkode saham ASBI ini menganggap telah berhasil menurunkan beban reasuransi dan beban komisi bersih serta penyebaran portofolio produk sehingga hasil underwriting meningkat menjadi Rp12 miliar. (ra)
Klaim Asuransi Bintang Membengkak
PT Asuransi Bintang Tbk mencatatkan klaim neto Rp45,55 miliar pada kuartal III/2013 atau membengkak 60,73% dibandingkan dengan Rp28,34 miliar pada periode sama 2012 karena sejumlah peristiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium