Bisnis.com, JAKARTA- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga sempat menyentuh level tertinggi Rp12.028 siang ini, Kamis (28/11/2013) menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bukan masalah.
Padahal, tertekannya rupiah pada hari ini merupakan yang terendah pertama kali sejak Maret 2009. Seperti dilansir Bloomberg, kurs tersebut merosot 2,5% pada pekan ini.
Menurut Agus, tertekannya rupiah tersebut diakibatkan banyak hal, salah satunya adalah pengaruh ketidakpastian perekonomian global. Pasalnya, berbagai indikator ekonomi di Amerika Serikat tak seperti proyeksi.
"Tidak apa-apa. Tidak masalah. Mohon semua paham, situasi selama 4 tahun belakangan terlalu likuid, terlalu murah bunganya, terlalu longgar," ujar Agus, Kamis (28/11/2013).
Melemahnya rupiah, lanjut Agus juga mencerminkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia yang masih dalam masa transisi. Adapun, saat ini BI melihat terjadi tren perbaikan pada neraca perdagangan dan investasi di Indonesia.
"Kita sedang bersiap menghadapi tahun depan, di mana situasi keuangan Indonesia dan dunia mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kita harus mempersiapkan diri dengan baik, tetap positif," pungkas Agus.
Berdasarkan data kurs Bloomberg, pada penutupan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp12.018.
Gubernur BI: Rupiah Melemah Tak Masalah
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga sempat menyentuh level tertinggi Rp12.028 siang ini, Kamis (28/11/2013) menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bukan masalah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Linda Teti Silitonga
Konten Premium